Berobat ke dokter apa ke dukun

0
38

Berobat ke dokter apa ke dukun

Suaralintas com : Sembari menunggu dtg nya uang berlimpah. Mari dgn sabar kita tetap berdoa dan tdk lupa pl mendoakan saudara dn teman yg sakit. Baik sakit fisiknya maupun batinnya akibat berbagai problema . Tak lepas dr itu kita hrs menjernihkan pikiran dg santai duduk manis sambil minum kopi panas dan teh anget disertai bibir komar komit menikmati sajian yg ada di tulisan ini
Ya sakit itu memang menderita dan sehat itu merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum yg hrs diwujudkan
Menurut pasal 9 uu kesehatan nomor 36 th 2009 menyebutkan setiap orang berkewajiban unt ikut mewujudkan mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat se tinggi2nya.
Dan pasal 1 ayat 1 menyatakan kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik mental spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif scr sosial dan ekonomi
[mmMeskipun uu ini sdh diperbaharui dg uu no 17 th 2023namun blm ada perubahan yang siginifikan yang menggantikan seluruhn: Sesuai pasal 2 UU no. 44 Th 2009 tentang rumah sakit yang menyatakan rumah sakit mempunyai fungsi sosial, maka rumah sakit harus bertanggung jawab Menyehatkan Masyarakat.
Sakit itu menderita tak pandang dia kaya atau miskin. Dan setiap orang tak suka sakit apalagi ditambah menderita. Bagi orang kaya, habis uang banyak tidak problema asal sembuh. Namun bagi orang miskin yang sakit lantas bagaimana, jika pengobatan di rumah sakit cenderung mahal, meskipun ada BPJS,.Kesehatan masih merupakan permasalahan bagi rakyat miskin meskipun ada program Jamkesmas atau gakin belum optimal terkaper. Bahkan masih banyak rumah sakit berkelas menolak pasien BPJS.
Diskriminasi tidak hanya terjadi pada hukum, terhadap kesehatan pun begitu JK ada orang kaya atau penguasa/pejabat sakit secepatnya pelayanan kesehatan di nomor satu kan
Tentu masih ingat kita waktu FX Rudiyatmo menjabat wali kota Solo sangat berang terhadap pelayanan rumah sakit , yang mana saat itu ada salah seorang warga yang mengeluhkan terkait pelayanan perawatan kesehatan adiknya yang sakit akibat tabrak lari yang di rawat di RS Moewardi yang biaya nya mencapai Rp 70 JT . Keluarga pasien mengeluhkan program kesehatan bagi warga miskin tidak berjalan.
Terlepas pasien itu warga solo atau tidak, dan terlepas pula bentuk sakit yang diderita, akibat tabrakan atau tidak, yg jelas pelayanan kesehatan RS di nilai mahal bagi orang miskin.

Intinya orang miskin dilarang berobat ke RS dan jika perlu orang miskin dilarang sakit dan jika sakit nanti membuat RS repot.
IMahal nya biaya pengobatan di RS atau pun dokter praktek akhir akhir ini mendapat sorotan tajam, maka tidak berlebihan jika tudingan komersialisasi dibilang kesehatan pun terjadi.
Sehingga fungsi sosial RS terabaikan, maka tak heran jika pemodal asing tergiur untuk andil menanamkan modal nya bagi pembangunan RS.
Menyadari biaya RS mahal selain itu tidak menjamin pasien membaik bahkan malah terjadi kematian maka ada kecenderungan warga masyarakat kurang mampu berobat ke dukun atau pengobatan alternatif . Contohnya di grup ini ada dukun2 yg terkenal sejak puluhan tahun lebih. Bahkan pasiennya pun bervariasi yakni ada dukun muhammad sahid rozaq. Mbah suryo jagat eyang lawu lilik paryanto petapa alas kesonggo . Eyang langlang buana dll
Yang jelas faktor mahalnya biaya RS membuat warga masyarakat memilih cara pengobatan yang paling murah cepat sembuh entah itu ke dukun atau siapa.Tentu tidak mengada ada bahwa peranan dukun dalam menunjang kesehatan diakui oleh WHO. Untuk itu kita tak perlu alergi kepada Mbah Dukun sebab didalam menolong pasien dikerjakan sungguh sungguh.
Harus diakui dalam masyarakat kita dikenal dua cara pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan modern dilakukan secara formal, sedang pelayanan kesehatan informal dilakukan secara tradisional yang tidak memiliki legitimasi sebagai mana pelayanan kesehatan modern dengan sertifikasi dan izin formal
Kebijakan pemerintah terhadap pelayanan kesehatan tradisional hanya bagi tukang pijat dan obat obatan herbal . Namun realitanya masyarakat masih juga mencari alternatif lain yakni Mbah dukun atau perdukunan, jika di kota lebih keren yakni para normal.
Mbah dukun sering dipojokan dengan isu negatif namun nyatanya pelayanan dukun masih tetap merupakan tawaran bagi pasien yang merasa gagal dengan pelayanan kesehatan di RS atau terlalu mahal nya biaya pengobatan di dokter
Para peminat pengobatan tradisional ini pada umumnya terkesan kurang berminat dengan pelayanan kesehatan modern. Sehingga pengobatan ke dukun bukan sebagai alternatif melainkan malah menjadi utama bagi masyarakat tertentu . Dan dukun masih tetap ramai dikunjungi warga masyarakat yang mampu maupun tidak mampu. Oleh Ngar Ghibran Imam Mahdi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini