Kemiskinan

0
214

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada pada diri mereka sendiri”.  QS Ar Ra’du ayat 11.

Tuduhan negatif bahwa orang miskin pasti bodoh, lemah, malas, dan tidak mau bekerja keras adalah kesalahan fatal yang tidak beralasan. Sejarah membuktikan, banyak para ilmuwan seperti kahlil gibran dan para buruh yang siang malam tidak kenal lelah membanting tulang tetap terjerat dalam kemiskinan. Faktornya rezim penguasa di negeri ini tidak memberikan upah layak, dan menghargai kerja keras mereka.

Sebaliknya Rezim penguasa negeri ini lebih memberikan hasil berlimpah pada mereka yang kerjanya cenderung bersifat hura-hura dan lelucon yang dijadikan tontonan khalayak ramai, meski tidak patut dijadikan panutan, namun penghasilannya sangat fantastis besar. Atau Rezim Penguasa lebih cenderung mengumbar gaji besar pada kroninya, dimana wujud kerjanya tidak jelas membuahkan hasil yang sepadan dengan nilai  uang negara yang dikuncurkan, misalnya gaji untuk para anggota BPIP, yang kinerjanya tidak sepadan dengan gaji yang  diterima dan lain-lainnya.

Inilah kenyataan yang ada di negeri ini. Semua tergantung bagaimana rezim penguasa menjalankan roda pemerintahan, apakah ini sebuah keadilan ?

Rezim Penguasa di negeri ini hanya mampu mensejahterakan dirinya dan kelompoknya, belum mampu mensejahterakan rakyatnya secara umum, sehingga rakyat masih terjerat kemiskinan.

Meskipun sebenarnya para penguasa itu sudah hidup dalam kelimpahan kekayaan, namun masih merasa kurang kaya karena ada kemiskinan jiwa dalam dirinya.

Uang menjadi ukuran dalam segala-galanya, itulah kesan positif yang ada dalam masyarakat  negeri ini. Target kebahagiaan  diukur dari seberapa banyak uang yang dimiliki. Mau hidup mewah dan bahagia, juga ditakar dengan berapa banyak  nilai uang yang dimiliki. Uang membuat serba bisa untuk memiliki apapun, semuanya dalam kehidupan ini serba uang.

Apalagi Ajaran Islam melarang umatnya miskin. Maka wajib hukumnya untuk memerangi kemiskinan. Sebab kemiskinan sangat berpotensi pada tindak pidana kejahatan, dan sangat membahayakan bagi kehidupan. Oleh karena itu  Islam sangat tegas melarang adanya kemiskinan.

Benarkan kemiskinan dapat menjerumuskan tidak kejahatan? 

Dan lantas bagaimana mereka yang sudah kaya masih juga melakukan tidak kejahatan  korupsi ?.

Memang hidup tanpa uang adalah miskin karena miskin itu tidak berharta dan tidak berpenghasilan tinggi atau berpenghasilan rendah.

Jika demikian permasalahannya, maka harus diakui bahwa sekarang ini, kemiskinan di negeri kita yang terbesar mayoritas penduduknya beragama Islam. 

Kondisi demikian ini membuktikan jika rezim penguasa belum mampu mensejahterakan rakyatnya dan hanya mampu mensejahterakan dirinya sendiri dan kelompok tertentu. 

Terbukti baik dimasa orde baru maupun reformasi, yang memiliki kekayaan berlimpah adalah rezim penguasa, kendati mereka sudah tidak berkuasa. Kekayaan yang dimiliki tersebut sungguh sangat fantastis, tidak ada habis-habisnya untuk sekian generasi keturunannya.

Sekarang tinggal bagaimana rakyat berperang melawan kemiskinan di negerinya yang berlimpah kekayaan, sehingga tidak selamanya dimiliki oleh rezim penguasa dan kroninya.  

Oleh :  Ngar Ghibran

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini